Kamis, 31 Maret 2011
Jumat, 11 Februari 2011
OUR STORY TOGETHER
Tokoh : Gitsya
Boy
Anisa
Suatu hari ada seorang gadis bernama Gitsya berjalan dari komplek rumahnya menuju halte bus yang letaknya tak jauh dari sana . Saat asik berjalan sambil mendengarkan musik lewat i-pod nya juga ikut bernyanyi riang , tiba tiba ada laki laki yang berlarian sembari di kejar oleh wanita separuh baya di belakangya, dan..... yaps kena ! Gitsya di tabrak laki laki itu, laki laki itu tidak menengok ke arah Gitsya juga tidak mengucapkan maaf . Ternyata orang yang mengejarnya yang mengucapkan maaf . “Aduh de maafkan Revan , dia tidak sengaja , dan permisi”kata wanita separuh baya tersebut sambil berlari kembali mengejar laki laki itu . “Huft dasar tu orang , kenpa harus ibu itu yang minta maaf , emm namanya Revan , awas aja tu orang ! ibu itu juga ga sengaja gimna sih udh jelas salah”kata Gitsya sembari pergi menuju halte. Di sekolah , ia menghampiri sahabatnya yang sedang duduk asik sambil membaca novel . “woy ! icha lo sibuk amet sih !” kata Gitsya kesal . “hmm knpa sih princess Gitsya ? biasanya juga lo ga protes” kata Anisa heran . “ Gue sebel cha , tadi itu ada cowok yg nyebelin nya minta ampun deh , udah jelas ia nabrak gue eh malah ibu yng ngejar dia yg mnta maaf , gila kan ?” kata Gitsya sambil tak henti mengepalkan tangan nya “haha jgn gitu nanti kualat loh”kata Anisa sambil tertawa “nih ya cha , dia juga sama sekali ga nengok ke arah gue, sebel gue” kata Gitsya “oh ceritanya princess Gitsya pengen dia itu nengok ke arah lo ?” kta Anisa . Tiba tiba ada guru masuk dan menghentikan obrolan mereka berdua , pelajaran pun berlangsung , Gistya sama sekali tidak memperhatikan pelajaran , ia memikirkan laki laki itu . 1 jam 20 menit pelajaran berlangsung , dan ada suara yang sangat di nantikan anak anak termasuk shilla , yaitu bel istirahat . Gitsya dan Anisa pergi ke kantin , di kantin Gitsya melamun “ oy sya lo kenapa ? dari pelajaran tadi lo melamun terus?” kata Anisa heran “hmm bener cha gue emang ngelamun , cha kok gue ngerasa kasian ma cowo yg tadi gue ceritain ya ?”kata Gitsya jujur “haha apa gue bilang lo kualat, lo suka kan ma cowo itu” kata anisa cengengesan “Ih Icha gue serius gue kasian ma dia , dan kok gue ngerasa cowo itu adalah pacar gue , si Boy yg udah lama ke australi itu”kata Gitsya sambil mengingat ngingat nama Boy “ wah ? yang bener ? emm gimana kalo nanti sore gue ke rumah lo , terus kita cari tau tentang cowo itu”kata Anisa . “emm boleh deh , bantu gue ya” kata Gitsya .
Bel pulang berbunyi , gitsya bergegas pulang. Sesampainya di rumah gitsya melentangkan badan nya di kasur dan melamun “Our Story Together” ucap gitsya dan ternyata di ikuti aliran anak sungai di pipinya , ia menangis , menangis dan menangis, ia ingat sosok boy , kekasihnya yang pergi “Our Story Together , Cerita kita , Boy kenapa lo ninggalin gue , katanya lo bakal bikin hari hari gue bahagia , dan bikin Cerita kita bersama itu indah , Our Story Together itu bohong”kata Gitsya yang tak henti hentinya menangis .
“15-03-2010 , sekarang tanggal 11 maret , berarti ... 4 hari lagi ?”kata Gitsya kaget , “apa maksud dari tanggal itu ?” kata Gitsya bingung , tiba tiba ada yang mengetuk pintu “Princess ku lo denger gue manggil lo engga sih?”kata seorang wanita . “eh sejak kapan lo disana ? lo Icha ? masuk”kata Gitsya , wanita itu membuka pintu “ya iyalah sya ni icha , gue udah lama di depan kamar lo , lo ngpain sih ? nah loh ? lo nangis sya ?” kata Anisa marah bercampur heran . “sorry cha , gue tadi mikirin Boy , ia gue nangis , gue inget Boy , gue udah cerita semua yg terjadi antra gue ma Boy kan ?”kata Gitsya “iye udah , udah lah lo sabar , eh mau cari tau tentang cowo itu ga ?” kata Anisa mengalihkan topik . “oh iya yu” kata Gitsya semangat 45 ^lebay amat^ , saat Gitsya akan mengambil jaket yg letak nya sebelah jendela , Gitsya berteriak “Cha cha icha , itu cowonya” teriak Gitsya sambil menunjuk seorang laki laki dan wanita separuh baya di sebarang rumahnya , Gitsya berlari sambil menarik tangan anisa , ia bergegas menghampiri laki laki itu , “Per...misi”kata Gitsya lemas bercampur kaget . “eh adik , ada apa ? klo masalah waktu itu , atas nama Revan ibu minta maaf”kata wanita separuh baya itu . “Our.....Story..........Together”ucap pelan Gitsya sambil terus memandang laki laki itu yang sedari tadi tidak menengok ke arahnya “Our Story Together? Ibu siapa dia ? apa dia ? bu tanyakan padanya siapa dia”kata laki laki itu “Aku Gitsya , apa kamu ? boy?”kata Gitsya setengah tak percaya “revan ? Revan kenal dia ?”kata wnita itu “mana dia bu , tunjukan padaku , aku ingin memegang pipinya??”kata Revan sambil menaikan tangannya “aku disini”kata Gitsya sambil memegang tangan Revan , Revan menangis , begitu pula Gitsya. “ revan jelaskan pada ibu , siapa dia ?” kata wanita itu yang ternyata ibu dari Revan . “Ibu ini Gitsya , ini wanita yang selama ini Revan cari , sya ni aku Boy , nama asliku Revan bukanlah Boy” kata Revan , “Sya apa ini cowo yg selama ini km tunggu ?”kata Anisa “Ia cha ini Boy , tapi Boy aku disini kenapa kamu menengok Anisa ?”kata Gitsya pada Revan (Boy) .Revan menundukan kepala sembari menangis . “nak Gitsya , revan buta”kata ibunya berkaca kaca “apa ? jadi kamu ninggalin aku karna km buta ? tega km boy , aku ga liat km dri fisik , aku sayang km”kata Gitsya menangis “Tapi sya , aku bkn Cuma buta , aku penyakitan sya , ak ga mau kecewain km”kata Revan . “penyakitan maksud km ?”kata Gitsya heran “Revan mengidap kanker hati stadium akhir , hidupnya tak lama lagi , dan dia ga mau kecewain km nak”kata Ibu Revan “apa ? knpa km mlah pergi , ak akan temenin km smpai kpan pun , hrusnya km jgn ninggalin ak , mna janji km , bahagia , ak ga bhagia , Our story together sangat buruk “kata Gitsya , “aku akan temenin km sampai kpn pun , ak mhon jgn prgi lag”lanjut Gitsya sambil menggoyangkan tangan Boy “Ia Sya , aku akan selalu sama kamu sampai waktu ku harus kembali pada-Nya , Our story Together” kata Revan “tapi tadi itu , kenapa kamu berlari sampai2 ibu mu mengejar?”heran Gitsya , “Revan putus asa karna keadaannya , ia ingin kabur tapi ibu menahannya , untung tidak terjadi apa2”jelas Ibu Revan “hmm ya sudah jangan di ulang lagi ya Revan ku”kata Gitsya diikuti senyum manisnya . Mereka semua tersenyum . Hari hari Gitsya sangat berwarna dengan kehadiran Revan di sisinya , Gitsya setia menemani Revan (Boy) walau keadaan Revan yang kurang sehat . Pagi hari tanggal 15-03-2010 sekolah libur , Gitsya berencana pergi ke rumah Revan membawakan cokelat kesukaan Revan . Di rumah Revan sangat sepi sekali . “Pagi !!! assalamualakikum , Revan ..... Ibu....”kata Gitsya setengah berteriak . Tapi apa yang terjadi ? yang membukakan pintu bukan Revan maupun Ibu nya , melainkan seorang anak berusia sekitar 11 tahun bersama wanita yang terlihat seperti ibu dari anak itu , mereka menangis . “emm... maaf ibu siapa ? Revan ada di rumah ?” kata Gitsya heran . “hikz hikz hikz , km Gitsya ? tante mohon , km cpet ke rumah sakit Prasetya , Revan kritis , dan dia memangil namamu”kata wanita itu sambil menangis .”apa ? ia tante Gitsya pergi , makasih tante , permisi , assalamualakum”kata Gitsya berlari dan mengeluarkan HP dari saku celananya , ia menekan beberapa digit angka dan menelponnya “hallo Icha , cha gue mhon lo ke rumah skit prasetya , Boy kritis , cpet”kata Gitsya sambil menangis dan menutup telpon yg telah mendapat sahutan dari Anisa . di rumah sakit Gitsya bergegas menemui Ibu Reevan . tapi yg di temuinya bkn Revan maupun Ibu Revan melainkan Anisa . “ Cha mana Boy ? mana ibunya Boy ? gimana kabar Boy ?”kata Gitsya tak sabar . “ Sya lo sabar ya , lo harus tegar masih ada gue di sini”kata Anisa sambil memeluk Gitsya . “maksud lo cha ? jgn bilang kalo Boy ....”kata kata Gitsya terpotong “Ayo ikut gue Sya “ kata Anisa menarik Gitsya masuk ke dalam mobil . Gitsya heran pada Anisa , tapi ia hanya diam berkaca kaca . Mobil terhenti di depan pemakaman “Cha lo gila ! ngapain lo kesini , jgn blng Boy meninggal!” kata Gitsya menangis . Anisa tak menghiraukan ucapan Gitsya , ia menarik tangan Gitsya hingga sampai di depan nisan bertulisan REVAN . di sana ada ibunda Revan yg sedang menangis . “ Ibu , bilang ma Gitsya ini bkn Boy , ini Revan orang lain kan bu , ga mungkin”kata Gitsya menangis sambil memegang nisan bertuliskan Revan . “Sya sabar masih ada ibu , Anisa , dan orang yg sayang ma km , Revan bilang kita ga boleh sedih , dan kamu haruus jaga buku ini *memberikan buku* OUR STORY TOGETHER”tangis ibu Revan sambil mengelus rambut Gitsya .”buku ? ini buku Revan yang bikin bu ? bukannya Revan tidak bisa melihat ?”heran Gitsya yang masih bergelindang air mata “kamu tau anak yg ada di rumah ? sekitar berumur 11 tahun? Dia sepupu Revan yang setia menuliskan semua yang Revan mau , dan dia membukukan buku ini karena sewaktu Revan masih ada , katanya Revan menyuruh sepupunya itu menulis apa yang di ucapkan Revan “jelas Ibu Revan. Gitsya kembali menatap nisan Revan “Boy Gitsya janji Gitsya akan jaga buku ini , maksih Boy udah bikin hari hari Gitsya bahagia , OUR STORY TOGETHER , buku ini begitu berarti , cerita kita bersama yang bahagia walau berakhir pedih”kata Gitsya menangis dan berusaha tabah . Gitsya kembali ke rumah bersama Anisa , ia bercerita “Cha ternyata kain yg di beri Boy waktu gue ke taman dulu ini adlah akhir hidupnya, kenapa in kebetulan sekali cha”kata Gitsya “ia sya , kebetulan ini sangat menakjubkan , 15 03 2010, hari dimana akhir dalam hidupnya”kata Anisa . Gitsya membalik buku yg di beri Boy , dan membaca halaman terakhir “Cerita kita bersama , cerita seorang Revan (Boy) bersama gadis bernama Gitsya saat bersama sama . Cerita ini akan berakhir pada 15 03 2010 . ku simpan selalu Our Story Together dalam hatiku”kata Gitsya “Cha ini halaman terakhir , jadi ya alloh kenapa ini trjadi”kata Gitsya “Sya gue salut ma lo lo bisa bikin cerita dalam hidup lo , bersama orang yg lo sayang pula”kata Anisa “Makasih Cha , gue janji akan selalu simpen cerita ini dalam hati gue” ucap Gitsya sembari menatap langit yang ia lukiskan sesosok wajah yg berarti , Revan (Boy) .
SELESAI J
NB : maaf kalo ga nyambung
Senin, 10 Januari 2011
J J
#Di hiji kampung , nu ngarana kampung Balakaciput , aya sakumpulan budak
--------------
Mae : Neng nuju naon ? katingalina jiga anu cape ?
Eneng : Eh teteh gening terang nami abi eneng ? muhun abi teh cape , papah sa dinten teu eueut sareng emam .
Mae : Lah si eneng , ari ka istri mah biasa abi osok nyebat eneng .
Nina : Muhun leres , atuh ngiring yu sareng abdi 2 an , urang ka warung meser emameun
Eneng : Ah alim ngarepotkeun teh .
Nina : Heunteu ih hayu . Oh enya nami abi Nina , tong nyebat teteh , Nina we
Mae : Muhun , abi Mae J
#Pek the torojol geng
Udin : Euleuh euleuh nuju naraon ieu bule ?
Mae : Eh punten nyebat bule ka saha ? ka abi ?
Ucup : Nya enya lah saha deui didieu nu lain budak kampung Balakaciput ?
Nina : Oh tapi sebat abi Nina wae a . Sareng ieu rerrencangan abi Mae . AA sareng teteh saha ?
Ipeh : Euleuh teu apalleun ka urang geng . Kenalkeun preman kampung Balakaciput , alias urang ketua na , Ipeh !
Siti : Haha urang anak buah nu ka hiji , Siti !
Udin : urang lalaki pang kasepna didieu , Udin !
Ucup : Bae din maneh kasep urang mah , imut . Si Imut Ucup !
Ipeh : Kela , ari eta jalma saha ? lain budak balakaciput lin ?
Mae : Muhun sanes , ieu Eneng , karunya teu acan emam sadinten , Peh urang patungan yu ?
Ipeh : Eh paduli teuing , manehna ieuh nu lapareun mah . Kade we , mun maraneh di alus2 ku rahayat kampung ieu , maneh moal tenang !
Siti : Bener ceuk si Boss , jeung unggal poe maneh kudu mayar pajak , sabaraha cup ?
Ucup : Kela , di itung itung mah (sabari ngitung make kalkulator) maraneh teh budak anyar , jadi di bere diskon , mayar sapoe teh 2000 saurang .
Udin : Hiis ari si ucup ngitung teh kumaha ? Anyar ongkoh diskon
Ipeh : enya kumaha sih ?
Geng Bagbigbug keur ngaributkeun masalah duit pajak , sedengkeun bakat si eneng geus leuleus , si Mae jeung Nina mah mabur ka warung. Ipeh jeung babaturan na , karek nyadar pas geus euweuh si eneng .
Ipeh : eh heup heup heup , kela si Nina geus areuweuh , da maneh mah kumaha sih . Make ribut ngurusan duit . Geus we sina mayar 1000 sapoe .
Ucup : ari si boss kumha , lain bebeja titadi atuh . geus ayeuna kumaha ieu ?
Siti : ek di udag , ek balik wae ?
Udin : Bodor pisan Sittiiii . moal guna urang ngudag , da geus euweuh jalma na ge , geus urang tagih barudak sejen heula .
#Di lain tempat , di warung na Ceu Mimin ,
Nina : Ceu mesen endog kulub , ngangge
Ceu Mimin : Sip lah neng , bade sabara hiji ?
Mae : 2 we , lapar Ceu
Nina : Ih ka sobat teh koret pisan !
Mae : Oh Nina teh hoyong /
Nina : nya muhun atuh hoyong . Janten 3 nya ceu , kade diskon nya ?
Ceu Mimin : Eh naon ngangge diskon sagala , teu ah !
Enang : Ceu nu geulis , bageur , diskon atuh ceu
Nina : Muhun Ceu Mimin anu geulis , nu bageur , nu soleh , nu rajin nabung , diskon nya Ceu ?
Mae : Lamun teu diskon abi bade pindah ceu ?
Ceu Mimin : Isss ulah atuh nya hok lah di diskon , kela tungguan nya
Mae+Nina+Eneng : Nuhun Ceu Mimin J
# Ceu Mimin ngan ukur seuri , tuluy ngajieunkeun pesenan budak nu 3 .
Ipeh : Maranehnya , wani na ngan kabur we ! Dasar jelema !
Mae : Nya enya lah , emang urang jelema , emang maneh naon ?
Siti : Eh ngalawan wae ka boss urang jalma teh !
Nina : Tos Mae tong di uruskeun jalma kitu mah , tos calik .
(Mae diuk)
#Pek teh torojol Bapa na Ipeh
Bapa : Ipeh lain bantuan si ema di dapur , ulin we jeung ulin , leuheung ulin na teh alus , ieu mah ngajieun ribut wae
Ipeh : Naon atuh pa , pajak can ditagihan kabeh pa ,
Siti : Muhun Pak Ujang pajak can di tagihan
Bapa : Ari barudak , eling eling , nagih pajak ka saha ?
Ucup : Ka barudak nu ngaliwat pa
Bapa : Astagfiruloh , aya aya wae , dosa peh eta teh dosa .
Ceu Mimin : Aya naon ieu teh ? karek ge di tinggalkeun mawa rencang ?
Bapa : Heunteu ieu budak , si Ipeh
Ceu Mimin : Teu kedah di taros kang , emang geng bagbigbug mah tos janten artis Balakaciput
Udin : Nya enya atuh , Bagbigbug tea . J
Eneng : Atos ah , abi emam ti payun nya .
Bapa : Eneng ? eneng ti mana ?
Eneng : (ngahuleng) bapa ? bapa Ujang ? aeh bapa
Ipeh : eh bapa saha si eneng ? pembantu anyar ?
Bapa : Hiss ulah kitu , ieu teh budak na si mang Rojak
Ipeh : iss si neng gendis ?
Eneng : Ieu teh Ipeh surapeh ? meni beda ?
Mae+Nina+Udin+Ucup+Siti+Ceu Mimin : Teu ngiringan , di antepkeun!
Bapa : Oh punten , geus lah peh , neng yu balik , ke ngobrol na di imah
Eneng : Titadi atuh , abi tos papah sadinten teh , alhamdulilah aya hasil J
Ipeh : embung balik ipeh mah pa ,
Bapa : Balik ! tong cicing didieu , eh meakeun sabara duit atuh , unggal poe indung2 babaturan nu ku ipeh di palak datang ka imah wae nagih duit ! Balik !
#Bapa , eneng jeung ipeh balik , sabari si ipeh mah balik na di bebetot.Di warung Mae jeung Nina tuluy diuk deui ek ngadahar , dahareun nu di sadiakeun ku Ceu Mimin . Geng bagbigbug ngadelekan tuluy indit ninggalkeun warung.Saeunggeus na eta dahareun beak , Mae jeung Nina tuluy indit . Isuk na keur si Mae jeung Nina leumpang , aya nu ngaliwat lalaki . Lalaki eta nanya
Guntoro : Eh punten upami bumi Ceu Hindun palih mana nya ?
Nina : Aduh punten pisan , abdi ge nembe ngalih , janten teu teurang . Atuh kumaha upami ngiring sareng abdi ka warung payun , urang taroskeun ?
Guntoro : Oh teu ngarepotkeun ieu teh ?
Mae : Heunteu tos janten kawajiban nga bantu mah . oh muhun , aya naon ka Ceu Hindun ? Sigana ti jauh ?
Nina : Muhun ka tinggali na cacandakan na seueur ?
Guntoro : Muhun abi ti jawa . Abdi teh di piwarang bapa ka bumi Ceu Hindun masihkeun tas pesenan Ceu Hindun , tapi abdi hilap alamat pas di kampung ieu teh naon
Mae :
Nina : Yu sabari papah ngobrol na . ( Maranehna leumpang ka warung)
Guntoro : Heunteu sanes tas ageung ieu , tapi anu aya dina tas ieu , abdi the sakantenan bade ka
Mae : Oh muhun atuh , eh calik heula , ieu warung na
Mpo Mimin : Euleuh ieu budak 2 nu geulis nyandak budak kasep , saha na ?
Nina : Ieu teh nu bade ka bumi Ceu Hindun ,
Mae : Muhun ceu , dimana bumi Ceu Hindun teh ?
# Pek the datang barudak geng Bagbigbug
Siti : Eits geuning aya budak anyar ,
Ucup : Lumayan nambahan duit pajak
Ipeh : Mae . Nina bayar pajak siah , double jeung nu kamari !
Ceu Mimin : Ih si Ipeh , karunya ih budak keneh geus titah mayar pajak , Ipeh deuih leutik leutik tukang malak
Ipeh : Repeh lah ceu , urusan preman mah kieu
Ceu Mimin : Geulis geulis kieu
Gutoro : Atos atos , aya naon ieu ? emang di kampung ieu kedah bayar pajak ?
Mae : Heunteu , ieu mah biasa budak
#Pek the datang Ceu Hindun
Ceu Hindun : Aeh barudak nuju ngumpul , J . Ceu Mimin pecel na 2 bungkus nya ,
Ceu Mimin : Sip Ceu hindun
Ipeh : si ema ngaganggu wae , kamari si bapa , ayeuna ema
Mae : Kela , Euceu , euceu the ceu Hindun ?
ceu Hindun : Muhun neng aya naon ?
Guntoro : Oh ieu , ceu ieu tas ka titipan bapa ti Solo ,
Mpo Hindun : Oh ieu teh budak na kang Rojak ?
Guntoro : Muhun ceu J , Oh ceu , rai abi aya didieu ?
Ceu Hindun : Si eneng ? muhun aya , saurna kabur ?
Guntoro : Muhun ceu , biasa lah si eneng teh hoyong ngiring sareng abi ka
Ceu Hindun : Oh muhun hayu atuh . Peh ke candak pecel ka bumi keun
# Titadi nui lain na ngan molohok nempokeun ngobrol Guntoro jeung Ceu Hindun
Mae : (Ngagorowok) Eh saha nami ?
Guntoro : abi guntoro
Nani : oh ……
Ipeh : eh eh eh , bayar siah pajak
Mae : ari sugan geus poho !
Ucup : bAyar 4000 2an . da jeung nu kamari acan
Nani : Yeuh ath , Ya alloh mugi mugi ieu geng Bagbigbug tobat , amin J
Mae : Amin J
Udin : Geus lah , urang damai yu ?
Ucup : (ngepret) Udin ? ngimpi teu ?
Udin : Si ucup gelo , naon urang di kepret ?
Siti : maneh naon menta damai ? ngimpi teu ?
Ipeh : Si udin sarap da , menta damai , sadar teu eta ngomong ?
Nani : Watir ih ,
Udin : Urang sadar ngomong eta , ayeuna mah nanaonan urang pasea wae , majeg wae , geus bosen indung urang di tagih wae , gara2 duit budak na di pajeg ku urang . Geus urang damai
ceu Mimin : Bener ceuk si Udin damai lah hok
Ucup : Enya sih , Ucup ge geus lieur ngitung wae pajak . Kalkulator na geus pejet , jadi damai we
Udin : Boloho , damai teh ulah karna kalkulator pejet atuh
Siti : Enya sih , mening damai
Ipeh : embung urangmah , teu hayang teuing
#Torojol Guntoro+Eneng+ceu Hndun+ Kang Ujang
Bapa : Aya naon ieu ?
Mae : ieu udin , ucup siti mah hoyong damai , tapi Ipeh alimeun ,
Guntoro : Peh teu kenging kitu , Ipeh tos ageung maenya bade pasea
Ipeh : gandeng lah.
Ceu Hindun : Peh , damai peh , ayeuna
Ipeh : Saha nu ka
Guntoro : Urang calik diditu , aya bumi kosong di
Eneng : enya peh , ke urang ameng bareng
Ceu Mimin : Muhun , mening damai sa teu acan ninggalkeun Balakaciput
Eneng : Muhun peh , hok damai nya ,
Ipeh : Nya atuh , punten nya abdi seueur salah ka sadayana , abi tos
Mae : Muhun peh ku abdi tos di maafkeun ( nangkeup Ipeh)
Nani : Muhun , namina ge jalma ya hilap na ( nangkeup ipeh)
Eneng : ( nangkeup ipeh )
Siti : ( nagkeup ipeh )
Mpo Mimin : ( nangkeup ipeh )
Mpo Hindun : (nangkeup ipeh )
Ucup+Udin : abi kumaha ?
Ipeh : Naon ?
Ucup+Udin : Nangkeup saha ?
Siti : Tatangkeupan tuh jeung Pa Ujang jeung Guntoro
Ucup+Udin+ Pa Ujang jeung Guntoro : ( tatangkeupan )
Mpo Mimin : tos ayeumah tong aya pasea nya , Hirup rukun
Mae+ Nani+ Eneng+ Siti+ Mpo Hindun +Ucup+Udin+ Pa Ujang jeung Guntoro : DAMAI
# Ayeuna mah di kampung Balakaciput teu aya istilah preman , sadayana hidup rukun .